Saran untuk prakerja agar lebih baik

Bismillaahirrohmaanirrohiim…

Menyambung tulisan sebelumnya tentang gagalnya pencairan insentif prakerja, kali ini saya ingin memberikan sedikit saran agar ke depannya proses pelaksanaan prakerja menjadi lebih baik.

Saran untuk prakerja:

  • Berikan jalur CS yang banyak dan profesional (Chat di web, IG, FB, Email, WA, Telegram, dll)
  • Berikan Support ticket, sehingga peserta mudah melacak status masalahnya dan memudahkan prakerja membenahi sistemnya karena masalah bisa terkategorisasi.
  • Berikan feedback ke peserta jika ada update info (Email, wa, dll).
  • Berikan informasi yang jelas terkait status “Gagal” atau informasi apapun yang menyebabkan peserta bingung dan hopeless.

Saran untuk marketplace tempat pembelian kursus:

  • Berikan jalur CS yang banyak (Chat di web, IG, FB, Email, WA, Telegram, dll), jangan hanya FAQ saja yang diberikan.
  • Beri info ke peserta dengan detail statusnya, jangan hanya pembelian sukses dan ulasan.
    Peserta tidak tahu status progress mereka masih dimana, masih pelatihan di lembaga kursus atau data sudah dikirimkan ke prakerja.

Ada beberapa marketplace yang sudah gerak cepat melayani komplain dan pertanyaan peserta bahkan meskipun masalah bukan dipihak mereka.

Saran untuk lembaga pelatihan:

  • Berikan jalur CS yang banyak (Chat di web, IG, FB, Email, WA, Telegram, dll), jangan hanya FAQ saja yang diberikan.
  • Buat alur pelatihan yang jelas dan user friendly.
  • Upgrade server agar tidak error saat peserta mendaftar/mengikuti kursus.
    Ada pengalaman web penyedia kursus error saat mendaftar, lalu peserta tidak bisa login.
    Ada juga yang salah dalam memasukkan kode voucher atau memilih pelatihan, tapi tidak divalidasi sehingga data tidak akan tersambung dengan marketplace dan prakerja.
  • Sediakan fitur cek status peserta, sehingga dengan memasukkan kode voucher, email, atau no HP bisa melacak progress pelatihan peserta.
  • Berikan info yang lengkap untuk memudahkan peserta mengikuti prosedur pelatihan.
  • Kurangi proses manual yang sering human error dan buat program yang bagus untuk menangani otomatisasi sistem.
    Ada lembaga yang masih menggunakan google docs untuk menyimpan data voucher dan kuis.
  • Tentunya dengan banyaknya peserta prakerja (jutaan peserta), proyeksi pemasukan ke lembaga pelatihan sangat banyak, maka perlu sebagian diinvestasikan untuk upgrade pelayanan.
Baca Juga:   Program kartu prakerja amburadul, teknis dan pelaksanaannya ruwet.

Ada beberapa lembaga pelatihan yang profesional yang sistem web kursusnya untuk prakerja sudah dibuat mudah, cepat, dan user friendly.

Saran untuk E-wallet:
– Tidak ada.

Saran untuk peserta:

  • Ikuti proses dan prosedur yang disediakan prakerja, e-wallet, marketplace, dan lembaga kursus dengan baik dan benar.
  • Jangan takut memberi rating dan ulasan jelek, objektif saja. Bisa jadi kebanyakan peserta memberi rating bintang 5 dan ulasan bagus, karena takut tidak diluluskan atau tidak cair hehehe.
  • Jika ada masalah dengan lembaga kursus, dan tidak ada balasan, tetap kirim saja pesan via email, wa, telegram, ig, dll karena saat lembaga tersebut membaca ada banyak masalah yang sama, pasti akan dilakukan action.
  • Jangan merubah-rubah data yang tidak perlu.
  • Sabar.

Saran lain untuk penyelenggara prakerja:

  • Gunakan metode API dalam berhubungan antar sistem semuanya (prakerja, e-wallet, marketplace, lembaga kursus), sehingga proses lebih cepat dan akurat. Jangan perbolehkan menggunakan excel.
  • Kursus / Pelatihan harusnya bisa di cancel karena suatu sebab yang tidak ada solusi.
  • Karena kursus tidak bisa dicancel, peserta yang stuck karena kursus pertama jadi tidak bisa mengikuti pelatihan yang lain dan tentunya tidak akan mendapatkan insentif alias GAGAL. Jika ada yang gagal, siapa yang untung?
  • Jika ada lembaga kursus yang tidak profesional, jangan sungkan untuk menegurnya, atau bahkan memblacklistnya.
  • Gunakan no kartu prakerja sebagai kunci dalam berkomunikasi antar sistem. Untuk antisipasi No HP kadaluarsa, email bisa lupa password, dll.
  • Tidak semua peserta mahir dalam pelatihan online, jadi human error pasti banyak terjadi. Buatkan sistem yang manusiawi yang dapat meminimalisir human error.
  • Jangan buka gelombang baru jika gelombang sebelumnya masih banyak masalah.
  • Beritahu peserta jika ada yang berpotensi gagal, cari tahu apa masalahnya.
  • Tidak semua peserta familiar dengan e-wallet, izinkan rekening bank untuk menerima insentif. Malah e-wallet biasanya sering digunakan untuk belanja online hehehhe.
  • Buat semacam group peserta atau alumni prakerja, apakah setelah ikut pelatihan prakerja masyarakat bisa lebih produktif.
  • Bikin polling apakah banyak peserta yang hanya menginginkan insentif? kalau benar, nominal pelatihan bisa dikurangi dan diambil untuk tambahan insentif peserta.
  • Evaluasi sistem secara berkala agar pelaksanaan semakin lebih baik.
Baca Juga:   Aplikasi Sistem Monitoring Sekolah berbasis WEB

Sebelumnya saya mohon maaf, saya tidak bermaksud mendiskreditkan pihak manapun, keterbatasan sistem IT dan kualitas SDM mungkin jadi masalah bersama.
Saya ikut mengapresiasi niat baik pemerintah memberikan bantuan untuk mencerdaskan dan memproduktifkan masyarakat.

Tapi jangan sampai yang terjadi adalah peserta ingin mengikuti pelatihan sesuai bakatnya, namun hanya capek ikut pelatihan yang bisa dipilih (karena saat transaksi, kadang tidak semua bisa dibeli), peserta repot dan disibukkan urusan teknis pelatihannya.

Bahkan dengan informasi gagalnya insentif prakerja menjadikan peserta terkesan cuma ngincer insentifnya bukan pelatihannya.

Saya tidak ikut prakerja, namun seringkali membantu beberapa family yang mengikuti program ini, jadi sedikit banyak tahu permasalahannya.

Banyak yang kesulitan dan memandang prakerja ini program yang ruwet, harus ini itu. Padahal kalau sistemnya diperbaiki dan dipermudah, tujuan utama program prakerja ini akan dapat tercapai.

Terimakasih.

Bagikan

You May Also Like

About the Author: rasupe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *